Hidroponik Sistem Deep Flow Technique (DFT)
Pada artikel sebelumnya telah di bahas mengenai berbagai Model Pengairan Sistem Hidroponik, salah satunya adalah Sistem Deep Flow Tehnique (DFT) dengan meletakkan akar tanaman pada lapisan air kedalaman berkisar antara 4-6 cm.Hidroponik sistem DFT memerlukan pasokan listrik untuk mensirkulasikan air ke dalam talan-talang tersebut dengan menggunakan pompa dan untuk menghemat penggunaan listrik, kita dapat menggunkan timer (untuk mengatur waktu hidup dan mati pompa). Sebagai contoh pada pagi hari pompa hidup dan sore hari pompa mati, begitu seterusnya.
Kelebihan Hidroponik Sistem Deep Flow Technique (DFT)
Kelebihan dari teknik hidroponik sistem DFT ini adalah pada saat aliran arus listrik padam maka larutan nutrisi tetap tersedia untuk tanaman, karena pada sistem ini kedalam larutan nutrisinya mencapai kedalaman 6 cm. Jadi pada saat tidak ada aliran nutrisi maka masih ada larutan nutrisi hidroponik yang tersedia. Sedangkan untuk kekurangannya adalah pada sistem DFT ini memerlukan larutan nutrisi yang lebih banyak dibandikan dengan sistem NFT (nutrient Film Technique).Perkembangan tanaman yang dibudidayakan menggunakan Hidroponik Sistem Deep Flow Technique (DFT) dapat tumbuh dengan baik dan memiliki kualitas buah/sayuran yang lebih baik dibandingkan dengan metode konvensional.
Jenis Tanaman pada Hidroponik Sistem Deep Flow Technique (DFT)
Beberapa tanaman yang sering ditanam secara hidroponik, adalah sayur-sayuran seperti bak choy, brokoli, sawi, kailan, bayam, kangkung, tomat, bawang, bahkan strowbery, dllCara kerja dari Hidroponik sistem DFT
Posting Komentar